Hidup sebagai Homo Sapiens (1)

Clara
Oct 18, 2020

Tulisan ini sudah direncanakan jauh-jauh tahun sebelum aku berumur 27. Segala puji bagi Tuhan yang masih memberikan kesempatan untuk hidup. Tulisan ini sebagai salah satu refleksi dari apa yang aku dapatkan selama 27 tahun ini. Dulu, aku menulis untuk diriku sendiri, diusia 17 tahun dan diusia-usia lainnya. 27 tahun, sebagian orang merasa hanya angka, sebagian orang lagi menjadi salah satu titik awal memulai tahapan kehidupan yang baru, dst.

Bagiku sendiri, salah satu usia dimana aku pernah dan mungkin masih sedang mengalami quarter life crisis. Tentu aku mengenal istilah ini juga karena browsing, dan akhirnya bisa menjustifikasi “pernah atau sedang mengalami”. Well, akhirnya aku terbiasa dengan diskusi ini dan akhirnya juga bisa menjustifikasi “everything is gonna be alright, just keep forward”, istilah lainnya berdamai dengan diri sendiri and I don’t give a fuck with anything else yang gak bikin aku happy atau semangat atau menjadi positif.

Ketika akhirnya bisa berdamai dengan diri sendiri, hal itulah yang membuatku tertarik untuk “kembali mendalami” esensi awal as a homo sapiens.

Homo Sapiens merupakan sebuah istilah ilmiah bagi manusia. Dua kata penyusunnya adalah Homo dan Sapiens. Dalam kamus Bahasa Latin, kata homo sendiri berarti manusia dan sapiens berarti bijaksana.

Sebagai “manusia bijaksana”, ada beberapa bagian dari hidup yang aku kategorisasikan, banyak mempengaruhi kehidupan seseorang, yaitu:

  1. Keluarga
  2. Pertemanan
  3. Percintaan
  4. Pekerjaan
  5. Pendidikan
  6. Lingkungan sosial

Ke-enam list ini yang kemudian menjadi indikator apakah aku berbeda dengan manusia purba atau manusia lainnya yang bukan “Homo Sapiens”. Aku mencoba merunut, kebijaksanaan-kebijaksanaan apa saja yang aku dapatkan sebagai manusia selama ini.

(To be continued….)

--

--